TKW Asal Desa Danakerta menjadi Pemeran Utama Film di Singapura

Banjarnegara, wartaindonesianews.co.id – Menjadi seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) bukan cita-cita Sulistiyani atau biasa dipanggil Sulis, wanita asal Desa Danakerta, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, yang menjadi pemeran utama film “Kisah Anak Rantau” yang diproduksi di Singapura.

 

Film ditayangkan di bioskop Singapura dan Batam pada tahun 2017 ini mendapat respon yang sangat positif dari penonton, Film Kisah Anak Rantau yang diproduksi oleh Koosmangat123 Entertainment dan On The Dot Production,  disutradarai oleh Bob Kosmangat ini seluruhnya diperankan oleh warga Indonesia yang bekerja di Singapura.

 


Bob terinspirasi untuk membuat film ini ketika melihat anak rantau ngumpul – ngumpul dibawah Jembatan Payaleba, Singapura. Selain itu, dia juga ingin mengubah persepsi buruk masyarakat tentang TKW yang ada di Singapura, bekerja di Singapura itu aman, tapi amannya banyak rintangan,”ujarnya.

 

Masyarakat sering kali berpikiran negatif terhadap TKW yang bekerja di Singapura, mereka sering beranggapan kalau TKW nya akan berbuat yang tidak senonoh,  mulai dari menjual diri dan hal yang berbau intim lainnya,

 

Melalui film ini akan dijelaskan bagaimana sesungguhnya TKW yang ada di singapura.

 


Saat ditemui jurnalis wartaindonesianews.co.id di rumahnya Dusun Kandangserang Desa Danakerta, Sulistiyani pemeran utama di film tersebut kebetulan sedang pulang kampung, menceitakan, proses syuting sendiri dia hanya bisa hadir diakhir pekan, karena harus bekerja.



Bob mengijinkan hal itu, menurutnya salah satu tantangan yang mereka hadapi selama proses syuting adalah waktu libur yang begitu singkat tapi para TKW mampu meluangkan waktu untuk bermain film.

 

Mereka terpaksa mengubah beberapa dialog dan adegan untuk mengikuti keadaan dengan proses syuting seperti itu.

 


Bob juga sangat mengapresiasi karena hanya butuh waktu 3 bulan untuk menyelesaikannya filmnya kisah anak rantau yang berdurasi 43 menit. (KR78)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama