Desa Somawangi Jadi Contoh Toleransi: Empat Agama Bersatu dalam Festival Sadar Kerukunan"

 


Banjarnegara, wartaindonesianews.co.id --Desa Somawangi di Jawa Tengah merayakan keanekaragaman agama melalui Festival Sadar Kerukunan, menunjukkan harmoni dan gotong royong di antara penduduk yang berbeda keyakinan.


Desa Somawangi, yang terkenal sebagai desa percontohan kerukunan beragama, baru saja menggelar Festival Sadar Kerukunan. Acara ini oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat serta lintas agama, termasuk Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Kepercayaan.



Festival ini dimulai sejak pagi hari dengan peluncuran resmi dan talk show yang diisi oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah. Dari jam 9 hingga jam 12, acara berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan, di antaranya pentas seni Bhineka yang melibatkan semua agama di desa tersebut. Salah satu acara utama adalah pertunjukan wayang golek dan kulit, yang mencerminkan kebhinekaan Indonesia.


Sekretaris acara menyatakan bahwa festival ini diadakan sebagai wujud nyata dari keanekaragaman agama yang ada di Desa Somawangi. Harapan kepala desa adalah agar kerukunan dan semangat gotong royong yang sudah terjalin sejak lama di desa ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia, ujar Hadirin.



Pemerintah desa juga berharap agar festival ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi antar umat beragama. "Kami berharap, dengan adanya festival ini, masyarakat semakin sadar dan menjadikan Somawangi sebagai contoh hidup berdampingan dalam harmoni," ujar Sigro Pranantiyo, salah satu tokoh pemerintah desa.


Festival ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat lokal, tetapi juga melibatkan peserta undangan dari berbagai agama dan suku. Acara dibagi menjadi dua sesi, indoor dan outdoor, di mana pentas wayang kebhinekaan menjadi salah satu atraksi utama yang dinikmati oleh semua orang.



Dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kerukunan antarumat beragama, Festival Sadar Kerukunan berhasil menciptakan momen-momen indah di mana perbedaan bukanlah penghalang, melainkan jembatan menuju persatuan. 


Dengan adanya Festival Sadar Kerukunan ini, Desa Somawangi menunjukkan bahwa meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam, mereka mampu hidup berdampingan dan bekerja sama tanpa memandang perbedaan agama dan ras. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa toleransi dan gotong royong adalah kunci menuju perdamaian di tengah keanekaragaman.


Pewarta: Suyitno 

Editor : Nur S 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama