Banjarnegara, wartaindonesianews.co.id --Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang Berkolaborasi dengan Mahasiswa KKN UIN SAIZU diadakan di Desa Somawangi .MMD Desa Somawangi yang dilaksanakan pada Senin, 22 Juli 2024 di Aula GOR Desa Somawangi, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat seperti perangkat desa, Tim kesehatan dari puskesmas, tokoh masyarakat dan perwakilan warga somawangi.
membahas berbagai permasalahan kesehatan seperti stunting, TBC, dan demam berdarah. Pertemuan ini melibatkan kepala Puskesmas Mandiraja 1, pejabat dari pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan diadakannya MMD adalah untuk:
1. Menampung Aspirasi Masyarakat
2. Merencanakan Pembangunan Desa
3. Evaluasi Program
4. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat.
Kepala Puskesmas Mandiraja 1 menjelaskan bahwa kegiatan MMD ini bertujuan untuk menemukan solusi terbaik dalam menangani masalah kesehatan seperti stunting, TBC, dan demam berdarah. Meskipun berbagai program sudah disosialisasikan, masih terdapat masalah yang belum terselesaikan di setiap desa. Kepala Puskesmas menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah desa dan posyandu dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Sosialisasi yang intensif dan anggaran desa yang dialokasikan untuk penanganan stunting menunjukkan komitmen yang tinggi. Namun, tantangan dalam implementasi program di lapangan masih perlu diperhatikan.
Aji Susanto, Sekretaris Desa, menambahkan bahwa kebijakan dan program kesehatan di Desa Somawangi diharapkan selaras dengan rencana kegiatan desa untuk tahun berikutnya. Isu stunting menjadi fokus utama, dengan harapan dapat memetakan potensi masalah dan menangani isu tersebut secara efektif. Kebijakan yang diambil oleh desa diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat.
Aji Susanto menyoroti pentingnya integrasi antara rencana kegiatan desa dan program kesehatan. Pembentukan rencana kegiatan tahunan desa yang mempertimbangkan isu kesehatan seperti stunting merupakan langkah yang strategis. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada koordinasi dan partisipasi aktif dari semua pihak terkait.
Irmawati, Bidan Desa Somawangi, mendukung program KKN yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan desa. Ia menjelaskan bahwa pencegahan stunting harus dimulai dari remaja, ibu hamil dengan status gizi yang baik, serta bayi dan balita yang tidak mengalami stunting. Irmawati memberikan perspektif yang konkret tentang target dan metode pencegahan stunting. Fokus pada gizi remaja, ibu hamil, dan balita merupakan pendekatan yang komprehensif. Dukungan terhadap program KKN juga menunjukkan adanya kolaborasi dengan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan kesehatan yang lebih baik.
Musyawarah Masyarakat Desa di Somawangi menunjukkan komitmen kuat dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah kesehatan seperti stunting, TBC, dan demam berdarah. Ibu Atun, Selaku Ketua FKD dalam forum juga memaparkan data kesehatan masyarakat desa Somawangi. Tercatat ada 5 kasus DBD, 6 kasus Stunting, 6 kasus Ibu Hamil Resiko Tinggi, 5 kasus TBC dan 11 ODGJ.
Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah desa, puskesmas, dan tokoh masyarakat, serta dukungan program KKN, diharapkan masalah kesehatan di desa ini dapat diatasi secara efektif. Namun, tantangan dalam implementasi program tetap harus diperhatikan dan diatasi agar tujuan kesehatan desa dapat tercapai.
Pewarta: Suyitno
Editor : Nur S
Posting Komentar