Politeknik Banjarnegara Saksi Kumpulnya Wartawan Dulangmascakep

 



Banjarnegara, wartaindonesianews.co.id- puluhan Wartawan dari berbagai Kabupaten yang tersebar di wilayah Dulangmascakep adakan pertemuan untuk penguatan tali silaturahmi antar Jurnalis, acara tersebut merupakan Rangkaian Hari Pers Nasional yang diselenggarakan di Kampus Politeknik Banjarnegara, pada hari Minggu (16/02/2025). 

Dulangmascakep sebutan dari gabungan dari Kabupaten Kedu, Magelang, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan purwokerto. 

Hadir nya para jurnalis dalam acara tersebut merupakan komunikasi antar Wartawan untuk berbagi pengalaman  tentang etika dalam dunia jurnalistik. 

Christian Joharianto yang akrab disapa Aan sebagai Ketua Panitia Acara tersebut menyampaikan HPN bukanlah sebuah seremonial belaka. HPN memiliki makna yang lebih dalam untuk mengingatkan masyarakat bahwa pers merupakan penjaga dari keberlangsungan demokrasi itu sendiri. 


Apalagi saat ini, pers juga menghadapi tantangan yang kian kuat di mana informasi semakin mudah diakses oleh semua orang. Dengan begitu, pers perlu menegaskan perannya sebagai katalisator untuk mengelola informasi yang beredar, Pers merupakan pilar ke 4 dalam Demokrasi. 

Selama berlangsungnya acara yang di moderatori oleh Purwo Santoso asal kebumen menambahkan bahwa menjadi wartawan adalah profesi yang mulia, namun untuk menjadi wartawan yang baik, sangat penting untuk memegang teguh norma-norma jurnalistik. 

Sikap dan adab seorang wartawan juga harus diperhatikan, karena hal ini berperan besar dalam membangun kepercayaan publik terhadap pekerjaan kita. Purwo menekankan pentingnya profesionalisme dan etika dalam setiap langkah yang diambil sebagai jurnalis.

Perwakilan dari Wonosobo, Rohadi, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pesan penting kepada rekan-rekan wartawan di lapangan untuk selalu berhati-hati dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. 

Rohadi menekankan bahwa sebagai anggota (dulangmas Cakep), yang merupakan wadah bagi para media, tidak ada tempat untuk wartawan "bodrek" (wartawan abal-abal) yang tidak mengutamakan kualitas dan etika dalam pelaporan berita.

Sementara itu, Sucipto, perwakilan dari Banyumas, menekankan pentingnya seorang wartawan untuk bisa menulis apa yang mereka dengar dan lihat dengan jujur serta objektif. 

Menurutnya, sebagai jurnalis, tugas utama adalah mengabarkan kebenaran dengan penuh tanggung jawab. Sucipto juga mengingatkan pentingnya tukar pengalaman antara sesama wartawan sebagai cara untuk saling mengembangkan kemampuan dalam dunia jurnalistik.

Acara ini menjadi ajang penting bagi para wartawan untuk mengingatkan kembali tentang etika dan profesionalisme dalam menjalankan tugas mereka. 

Semua peserta diharapkan dapat terus menjunjung tinggi prinsip-prinsip jurnalistik yang objektif dan bertanggung jawab, serta menjaga integritas dalam menyampaikan informasi kepada publik.

Pewarta: Sri Nuraini 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama