Banjarnegara, wartaindonesianews.co.id --Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah baru saja mencanangkan 7 (tujuh) kebiasaan anak hebat Indonesia. Kemendikdasmen ingin memastikan anak-anak Indonesia unggul dalam segala bidang mulai dari akademis, kepribadian, kepedulian sosial, dan mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
Tujuh kebiasaan tersebut adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur awal.
Untuk mengimplementasikan kebiasaan anak hebat Indonesia sekolah-sekolah mulai mensosialisasikannya kepada orang tua/wali peserta didik agar bisa terlaksana dengan efektif. Seperti SD Negeri 1 Kandangwangi di Kecamatan Wanadadi, Selasa (11/2/2025) menggelar Smart Parenting yang diikuti oleh segenap orang tua/wali peserta didik.
Hadir dalam pembukaan, Korwilcam Wanadadi, Mohammad Hariyadi, S.Pd., Kepala Desa Kandangwangi, Suhono, pengurus Komite dan nara sumber.
“Hari ini mengundang seluruh orang tua; alhamdulillah hampir semuanya hadir; menyimpak paparan yang sangat penting agar orang tua lebih efektif mendidik anak di rumah,” ujar Emi Puryati, S.Pd., Kepala Sekolah.
Nara sumber pertama adalah guru SD Negeri 1 Kandangwangi, Dwi Yuli, S.Pd., yang menyampaikan materi parenting “Penerapan Disiplin Positif dalam Mendidik Anak”. Orang tua diberikan wawasan terkait penggunaan teknik “soft approach” dalam mengarahkan anak.
Menurut Dwi, orang tua tidak perlu menggunakan bahasa yang keras, kasar, dan memaksa dalam mengarahkan anak. Tata bahasa yang halus akan membuat anak memiliki kesadaran setahap demi setahap dalam melakukan hal-hal baik dan produktif. Tidak kalah penting dari semua itu adalah keteladanan dari orang tua.
Sementara nara sumber kedua, Dr Tuswadi, anggota Kehormatan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) menyampaikan materi parenting “Membangun 7 Kebiasaan anak Hebat untuk Meraih Cita-Cita”.
Menurut ilmuwan yang juga guru tersebut, 7 kebiasaan yang dicanangkan Kemendikdasmen terbukti efektif untuk membangun pribadi yang sukses—sesuai dengan pengalaman dirinya sewaktu kecil.
Orang tua yang terbiasa bangun pagi dan beribadah akan lebih mudah mengarahkan anak untuk bangun awal, gosok gigi, berwudhu dan kemudian shalat.
Kalau itu sudah dilakukan tinggal membiasakan anak berkegiatan pagi penuh keceriaan seperti merapikan tempat tidur, menyiapkan baju sekolah, memasukkan alat tulis dan perlengkapan sekolah ke dalam tas, mandi, sarapan pagi dan kemudian berangkat ke sekolah.
Di zaman digital seperti sekarang ini tantangan orang tua mendisiplinkan anak tidur awal (sebelum pukul 21.00) adalah sungguh berat. Anak-anak banyak yang kecanduan gadget, suka bermain HP tanpa mengenal waktu sehingga mereka lelah dan paginya sulit bangun tidur.
Menurut Dr Tuswadi, orang tua dan guru tidak boleh bosan menasehati anak tentang berbahayanya kecanduan HP; oleh karena itu sewajarnya setelah pukul 20.00 anak sudah tidak boleh menyentuh ponsel dan gadget lainnya.
Orang tua lantas diberikan ilmu cara membuat anak bersemangat hidup dan belajar yakni dengan mengenalkan bentuk cita-cita di masa depan sejak dini.
“Tanpa tahu ingin jadi apa di masa depan, anak tidak akan termotivasi untuk sungguh-sungguh belajar. Kenalkan cita-cita apa itu dokter, perawat, bidan, polisi, jaksa, hakim, guru, dosen, dan tentang bagaimana cara meraih cita-cita tersebut sehingga anak punya gambaran akan menjadi apa di masa depan,” jelas Dr Tuswadi.
Tampil beberapa peserta didik di sela-sela parenting yakni berpidato bahasa Inggris mengenalkan diri dan sekolah, hafalan juz amma, dan geguritan.
Di akhir acara diadakan penandatanganan nota kerjasama SD Negeri 1 Kandangwangi dan Rumah Pintar Dr Tus mengenai kemitraan Layanan Kursus Bahasa Inggris bagi peserta didik yang berminat.
Pewarta: Sri Nuraini
Posting Komentar