Aipda Waryanta, Bhabinkamtibmas Polres Purworejo: Jadi Dalang Manten dan MC, Sampaikan Pesan Kamtibmas Secara Unik



Purworejo wartaindonesianews.co.id --Menyampaikan pesan kamtibmas tidak harus selalu kaku dan formal. Aipda Waryanta, Bhabinkamtibmas Polsek Banyuurip Polres Purworejo, membuktikannya dengan cara unik: menjadi dalang manten sekaligus master of ceremony (MC) dalam acara pernikahan warga binaannya.

Dengan penuh kreativitas, Aipda Waryanta memadukan peran sebagai dalang dan MC untuk membangun suasana acara yang meriah, sekaligus menyisipkan pesan-pesan kamtibmas secara santai, mengena, dan membumi. Dalam setiap alur pementasan dan sela-sela acara, ia mengajak warga untuk menjaga keamanan lingkungan, menjauhi narkoba, serta mempererat kerukunan dengan bahasa budaya yang hangat dan penuh kearifan lokal.

Menggunakan gaya tutur yang komunikatif dan dibalut dengan nuansa adat Banyuurip, pesan-pesan penting tentang keamanan dan ketertiban masyarakat mengalir ringan di tengah kegembiraan pesta pernikahan. Momen ini menjadi medium edukasi sosial yang efektif.

Menariknya, Aipda Waryanta menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah memungut biaya dari warga desa binaannya ketika diminta menjadi MC atau dalang manten.

"Saya membantu dengan ikhlas. Untuk warga di desa binaan saya, tidak ada biaya apa pun. Ini bagian dari pengabdian saya sebagai Bhabinkamtibmas untuk lebih dekat dan hadir di tengah masyarakat," ujar Aipda Waryanta. Senin (28/4)

Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, memberikan apresiasi terhadap kreativitas dan kepedulian tersebut. Menurutnya, pendekatan humanis berbasis budaya lokal mampu membangun kedekatan emosional antara polisi dan masyarakat, sekaligus melestarikan nilai-nilai tradisi.

"Kegiatan seperti ini sangat positif. Dengan mengemas pesan kamtibmas melalui budaya lokal, pesan yang disampaikan menjadi lebih mudah diterima masyarakat. Ini adalah contoh nyata bagaimana kreativitas anggota Bhabinkamtibmas dapat mempererat hubungan dengan warga," ujar Kapolres.

Kreativitas Aipda Waryanta menjadi inspirasi bahwa edukasi kamtibmas tidak harus membosankan; dengan sentuhan budaya dan komunikasi yang tepat, pesan-pesan tersebut bisa hadir dengan lebih kuat dan membekas.

Pewarta : Purwo Santoso

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama