Banjarnegara, wartaindonesianews co.id-Selasa, 15 April 2025 SD N 1 Ampelsari kabupaten Banjarnegara meluncurkan Program Sekolah Biodiversitas. Program ini untuk mendidik anak-anak suka menanam dan merawat pohon. Keanekaragaman hayati juga diharapkan berkembang di sekolah sebagai sebagai salah satu sumber pembelajaran yang kontekstual.
Hadir Korwilcam dan Pengawas Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga pada upacara peluncuran program di lapangan sekolah. Menurut Kepala SD N 1 Ampelsari, Slamet Sugiyanto, Sekolah Biodiversitas akan dijadikan sebagai branding sekolahnya yang berciri khas kaya akan berbagai jenis tanaman di lingkungan sekolah. Tanaman tersebut meliputi tanaman bunga, buah, sayur, dan obat-obatan.
Menurutnya keanekaragaman hayati di bumi Indonesia harus dikenalkan sejak dini kepada anak-anak. Jangan sampai terjadi anak-anak Indonesia tidak tahu nama-nama tanaman di lingkungan sekitar. Kecintaan pada tanaman dan keterampilan merawat tanaman di kalangan peserta didik sehingga alam lestari akan diupayakan melalui Program Sekolah Biodiversitas.
Seluruh peserta didik kelas I-VI membawa media tanam dari rumah di polybag. Mereka diajari cara menanam dan merawat pohon yang benar oleh nara sumber yang hadir di Peluncuran Program, Kak Tegar Krismon Alex, A.Md., staff Persemaian Banjarnegara.
Sebelum belajar menanam, anak-anak dikuatkan pengetahuan dasar pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan melalui menanam pohon oleh bintang tamu, Dr Tuswadi, anggota Kehormatan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI.
Foto : Anak-anak SD N 1 Ampelsari praktik menanam pohon di polybag
Mendongeng, Dr Tuswadi memantik pikiran segenap anak didik untuk berfikir apa yang akan terjadi ketika bumi ini tanpa pohon dan tanaman; berkaca pada bukit hijau di dekat sekolah.
“Sekarang kalian lihat perbukitan di sana begitu hijau penuh pohon. Bayangkan apa yang akan terjadi jika semuanya jadi gundul karena semua pohon ditebang? Iya! Maka ketika hujan lebat turun berhari-hari, tanah di bukit akan mudah longsor dan bisa menimbun rumah-rumah di bawah bukit! Sekolah kita juga banyak pohon kan? Kita rasakan udaranya segar, sejuk, dan kita tidak merasa kepanasan. Pohon adalah penghasil oksigen, sumber pernafasan kita,” jelas Dr Tuswadi dengan suara berat. Anak-anak tenang menyimak dan mata mereka semua tertuju kepada yang sedang bercerita.
Staf Persemaian Banjarnegara-BPDAS, Tegar Alex tampak sabar menjelaskan 6 langkah menanam dan merawat tanaman. Kelak setelah ditanam di polybag, anak-anak harus bertanggung jawab menyiram, menyiangi rumput liar yang ada, memupuk, dan melindungi tanaman dari hama sampai bisa dipanen hasilnya.
Berbagai jenis bibit dan tanaman dibawa oleh anak-anak seperti serai, daun bawang, kacang kedelai, jahe, kunyit, dan masih banyak lagi. Sementara Persemaian Banjarnegara menyumbangkan puluhan pohon Tabebuya, Kemuning, Jambu, Pucuk Merah, dan lainnya untuk ditanam di lingkungan sekolah.
“Kami sangat salut dengan program sekolah biodiversitas. Ini sangat mengena untuk mengedukasi pentingnya merawat kelestarian bumi dan kehidupan melalui tanam pohon. Anak-anak kelak akan termotivasi menjadi ahli botani ketika dewasa karena selama 6 tahun di SD mereka dibiasakan dekat dengan tanaman yang bervariasi. Kami dukung dan semoga bisa dicontoh sekolah lain yang punya potensi lahan luas,” ujar Korwilcam, Budiyono, S. Pd didampingi Pengawas, Siti Sofiyah, S.Pd.
Pewarta: Sri Nuraini
Posting Komentar